Disability Awareness The Path to Inclusion

      Ini adalah sebuah rangkuman dari pertemuan online yang saya hadiri dan dengarkan menggunakan aplikasi googlemeet. Pertemuan ini membahas tentang kegiatan sosial di komunitas Kerabat Peduli Inklusi (KLIK) dengan tujuan meningkatkan potensi pemuda difabel, bersama pembicaranya yaitu Syarifah Apriyanti NurHazizah, alumni dari YSEALI.

        Yseali (Young Southeast Asian Leaders Initiative Program), meiliki arti tentang kepemimpinan atau inisiatif tertentu dan program, jadi itu sebuah kegiatan peningkatan kapasitas atau pelatihan untuk pemuda ASEAN yang disponsori oleh negara Amerika untuk orang-orang yang punya isu dalam bidang lingkungan, ekonomi, dan sosial. Kegiatan YSEALI diadakan selama 5 Minggu dan berpindah-pindah lokasi. Untuk mengikuti program ini Persyaratannya seperti mengisi CV, punya surat rekomendasi, dan mengisi esay dan programnya ini Free. Secara khusus tidak ada persyaratan toufel harus berapa tetapi hanya ditanya progensinya saja berapa. Memorablenya lebih banyak membahas dan sharing tentang segala hal yang sosial seperti hubungan internasional.

       Dalam pertemuan ini juga membahas tentang kaum disabilitas, pembicara menceritakan bahwa Fasilitas di Amerika untuk disabilitas yaitu mempunyai  sebuah hukum yang ditaati oleh masyarakatnya seperti dalam hal perencanaan pembangunan kota, misalnya itu LDA. Contoh-contoh seperti setiap pintu itu tidak ada tanjakan tinggi, pembeda antara loteng sama tanah dan di kasih rem, dan penyandang disabilitas juga bisa naik bus tanpa bantuan orang lain. Semua fasilitas disitu bisa digunakan untuk orang disabilitas. Sangat sulit awalnya memahami orang-orang disabilitas apalagi yang hanya mengenal kata-kata tertentu saja. Orang disabilitas disana lebih mandiri dari pada harus meminta bantuan orang lain.

     Kita kembali lagi tentang kegiatan sosial organisasi KLIK (komunitas Kerabat Peduli Inklusi), itu sebuah organisasi comunity base untuk mempertemukan  teman-teman kita yang disabilitas dengan yang tidak disabilitas, jadi pertemuan itu bertujuan agar mereka bisa belajar bersama, contohnya seperti belajar belajar bahasa isyarat bersama mereka yang tuli dan mereka belajar bagaimana bahasa Indonesia yang baik.